Selasa, 13 Desember 2011

KAMASUTRA PUNYA ACARA




Oyeeeeee...
Setelah persiapan selama seminggu lebih, akhirnya tiba juga hri h baksos kamasutra di shelter pelemsari cangkringan kaliurang. Meski jadwal mundur karena bentrok dengan kegiatan dari lsm lain, tapi semua tetep terlaksana dengan sukses dan meriaaaaahh.....yeeeeeee
Diiringi dengan mendung yang menggantung dilangit jogja, kami serombongan kamasutra berangkat dari basecamp kami dikos-kosan fitri, di jakal km 5. Agak ruwet jalannya kalo mau dijelasin. Selokan depan kehutanan, ada pertigaan masuk, lurus keutara, pertigaan kanan dikit, lalu kiri, lurus agak berkelok-kelok pertigaan masuk lagi, ada burjo dikiri jalan, kalian boleh berhenti bentar buat makan (kalo punya duit) trus ada halaman kekanan kosnya fitri ada dikanan jalan kecil...nah kan, apa saya bilang, ruweeet alias mulek bangeeeeetz..kalo orang yang nggak terbiasa tersesat pasti akan tambah tersesat. Apalagi kamu-kamu nggak mungkin call 911 Cuma buat nemuin alamat kos fitri, salah2 ama agen 911 malah dikirim kejakarta buat nyari alamat farel ama fitri....hadeeeeeh, jaka sembung bawa golok kaleeeee
Setelah otw selama beberapa menit akhirnya kami sampai di shelternya. Hawanya jangan ditanya lagi, hawa pegunungan booook. Lalu rumah-rumah atau yang sering disebut dengan huntara banyak berderet-deret. Rumah-rumah ini terbuat dari anyaman bambu. Tampak rapi jali dan sederhana. Konon katanya dulunya tempat ini adalah hutan, waktu terjadi bencana merapi, kemudian tempat ini dibabat habis kemudian dijadikan lahan perumahan, karena rumah-rumah orang yang direlokasikan ketempat ini telah habis oleh amukan wedhus gembel.
Begitu kami memasuki kompleks, anak-anak bermunculan dari berbagai penjuru. Mengingatkanku pada film bario 13, saat leito dan demien memasuki komplek bario 13 dan orang2 kulit hitam berdatangan sambil menembaki mereka dengan membabi buta. Ahhh, dramatis sekali....
Ada berbagai macam spesies anak yang berhasil teridentifikasi oleh mata saya. Mulai yang kecil, sedang sampeee gedeeee, dari yang lugu, lucu, imut-imut sampe yang sangar,,,yang terakhir ini kayaknya kalo gede bakalan jadi yakuza, atao gangster yah sesudra-sudranya jadi gali lah yaaa,,,, barada ditengah kerumunan anak yang hiruk pikuk membuat saya merasa bagaikan perawan disarang penyamun,,,,aseeeeeekkk, ngalai banget,,hahahah
Dalam acara ini, selain bazar sembako dan baju-baju bekas, juga ada dames-games buat anak-anak. Mulai dari balap karung, lomba masukin paku kedalam botol, balap bakiak, cokotan krupuk sampe kasti. Kasti adalah satu-satunya permainan yang tidak dilombakan. Semua boleh ikut, bebesa, mau ikut kelompok siapa. Rameee banget, soalnya saya ikut. Hahahah, secara urat ketawa saya kan tipis, jadi dikit-dikit pasti ketawa, ngliat apa dikit ketawa, kena ketawa, tiada adegan tanpa ketawa,,hahahahahahah
Ada yang berkesan saat main kasti, ada seorang anak cewek, putri namanya. Dia lucu banget, pake daster coklat warna item waktu itu. Dia satu tim dengan saya pas main kasti. Dia gandeng tangan saya ketika kami sama-sama berlari, meluk saya ketika kami sama-sama berhasil masuk kedalam kotak. Ahh, aku jadi terharu. Ia mengingatkanku pada adik sepupuku dirumah. Si falla, yang lebih sering kupanggil menco. Habis cerewet banget. Ah, saya jadi kangen dia nih,,,,hiks, lagi apa ya dia sekarang? Pasti udah bobok
Ada lagi anak cewek, elisa namanya. Dia anaknya pemberani juga. Tiap kali diminta siapa yang berani menyanyi. Dia langsung angkat tangan. Kemarin dia nyanyi kulihat ibu pertiwi, lengkap dua versi. Apalah istilahnya saya lupa,,hehehe...anak ini juga mengikuti beberapa lomba seperti balap karung dan memasukkan paku kedalam botol. Dan ketika lomba cokotan krupuk, dia telah mendaftar, tiba-tiba dia menghampiri saya. Dengan tampang polooooos banget khas anak-anak dia bilang.
“ mbak, aku rak melu ya, aku wes kesel e”
Saya mengiyakan sambil tertawa ngakak-ngakak melihat ekspresinya. Lucu banget tauuuk...
Ada lagi, pas lomba cokotan krupuk. Dalam lomba ini, mata peserta ditutup dengan kain. Kemudian ada seorang anak yang menghampiri saya dan bertanya,
“ mbak, dipetane endi?”
Ditanya seperti itu saya hanya melongo, karena tak tahu apa yang dimaksud anak itu. Lamaa banget, saya bisa merasakan tampang saya pasti bego banget. Setelah tahu kebingungan saya, anak itu kemudian memperjelas pertanyaannya. Ternyata oh ternta, yang dimaksud dipetan adalah slayer buat nutup mata. Hadeeeeeeh, kontan saja tanpa kredit atau angsuran, saya ngakak guling-guling. Yessss, kosakatanya tambah lageeeee
Sayang, ibarat pepatah tak ada pesta yang tak usai...acara baksos kamipun telah sampai dipenghujung acara. Karenahari mulai gelap. Kami pamit pulang. Seandainya kami punya waktu yang lebih lama dari ini.....
Semoga yang sedikit itu bisa menjadi berkah bagi semua. Tetap senyum dan semangat adik-adik lereng merapi, karna kita takkan rapuh hanya karena bencana. Tetap gantungkan mimpi kita diawan. Agar selalu tampak ketika kita menapak cita-cita. . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar