Oyeeeeee...
Setelah persiapan selama seminggu lebih, akhirnya tiba juga
hri h baksos kamasutra di shelter pelemsari cangkringan kaliurang. Meski jadwal
mundur karena bentrok dengan kegiatan dari lsm lain, tapi semua tetep
terlaksana dengan sukses dan meriaaaaahh.....yeeeeeee
Diiringi dengan mendung yang menggantung dilangit jogja,
kami serombongan kamasutra berangkat dari basecamp kami dikos-kosan fitri, di
jakal km 5. Agak ruwet jalannya kalo mau dijelasin. Selokan depan kehutanan,
ada pertigaan masuk, lurus keutara, pertigaan kanan dikit, lalu kiri, lurus
agak berkelok-kelok pertigaan masuk lagi, ada burjo dikiri jalan, kalian boleh
berhenti bentar buat makan (kalo punya duit) trus ada halaman kekanan kosnya
fitri ada dikanan jalan kecil...nah kan, apa saya bilang, ruweeet alias mulek
bangeeeeetz..kalo orang yang nggak terbiasa tersesat pasti akan tambah
tersesat. Apalagi kamu-kamu nggak mungkin call 911 Cuma buat nemuin alamat kos
fitri, salah2 ama agen 911 malah dikirim kejakarta buat nyari alamat farel ama
fitri....hadeeeeeh, jaka sembung bawa golok kaleeeee
Setelah otw selama beberapa menit akhirnya kami sampai di
shelternya. Hawanya jangan ditanya lagi, hawa pegunungan booook. Lalu
rumah-rumah atau yang sering disebut dengan huntara banyak berderet-deret.
Rumah-rumah ini terbuat dari anyaman bambu. Tampak rapi jali dan sederhana.
Konon katanya dulunya tempat ini adalah hutan, waktu terjadi bencana merapi,
kemudian tempat ini dibabat habis kemudian dijadikan lahan perumahan, karena
rumah-rumah orang yang direlokasikan ketempat ini telah habis oleh amukan
wedhus gembel.
Begitu kami memasuki kompleks, anak-anak bermunculan dari
berbagai penjuru. Mengingatkanku pada film bario 13, saat leito dan demien
memasuki komplek bario 13 dan orang2 kulit hitam berdatangan sambil menembaki
mereka dengan membabi buta. Ahhh, dramatis sekali....
Ada berbagai macam spesies anak yang berhasil
teridentifikasi oleh mata saya. Mulai yang kecil, sedang sampeee gedeeee, dari
yang lugu, lucu, imut-imut sampe yang sangar,,,yang terakhir ini kayaknya kalo
gede bakalan jadi yakuza, atao gangster yah sesudra-sudranya jadi gali lah
yaaa,,,, barada ditengah kerumunan anak yang hiruk pikuk membuat saya merasa
bagaikan perawan disarang penyamun,,,,aseeeeeekkk, ngalai banget,,hahahah
Dalam acara ini, selain bazar sembako dan baju-baju bekas,
juga ada dames-games buat anak-anak. Mulai dari balap karung, lomba masukin
paku kedalam botol, balap bakiak, cokotan krupuk sampe kasti. Kasti adalah
satu-satunya permainan yang tidak dilombakan. Semua boleh ikut, bebesa, mau
ikut kelompok siapa. Rameee banget, soalnya saya ikut. Hahahah, secara urat
ketawa saya kan tipis, jadi dikit-dikit pasti ketawa, ngliat apa dikit ketawa,
kena ketawa, tiada adegan tanpa ketawa,,hahahahahahah
Ada yang berkesan saat main kasti, ada seorang anak cewek,
putri namanya. Dia lucu banget, pake daster coklat warna item waktu itu. Dia
satu tim dengan saya pas main kasti. Dia gandeng tangan saya ketika kami
sama-sama berlari, meluk saya ketika kami sama-sama berhasil masuk kedalam
kotak. Ahh, aku jadi terharu. Ia mengingatkanku pada adik sepupuku dirumah. Si
falla, yang lebih sering kupanggil menco. Habis cerewet banget. Ah, saya jadi
kangen dia nih,,,,hiks, lagi apa ya dia sekarang? Pasti udah bobok
Ada lagi anak cewek, elisa namanya. Dia anaknya pemberani
juga. Tiap kali diminta siapa yang berani menyanyi. Dia langsung angkat tangan.
Kemarin dia nyanyi kulihat ibu pertiwi, lengkap dua versi. Apalah istilahnya
saya lupa,,hehehe...anak ini juga mengikuti beberapa lomba seperti balap karung
dan memasukkan paku kedalam botol. Dan ketika lomba cokotan krupuk, dia telah
mendaftar, tiba-tiba dia menghampiri saya. Dengan tampang polooooos banget khas
anak-anak dia bilang.
“ mbak, aku rak melu ya, aku wes kesel e”
Saya mengiyakan sambil tertawa ngakak-ngakak melihat
ekspresinya. Lucu banget tauuuk...
Ada lagi, pas lomba cokotan krupuk. Dalam lomba ini, mata
peserta ditutup dengan kain. Kemudian ada seorang anak yang menghampiri saya
dan bertanya,
“ mbak, dipetane endi?”
Ditanya seperti itu saya hanya melongo, karena tak tahu apa
yang dimaksud anak itu. Lamaa banget, saya bisa merasakan tampang saya pasti
bego banget. Setelah tahu kebingungan saya, anak itu kemudian memperjelas
pertanyaannya. Ternyata oh ternta, yang dimaksud dipetan adalah slayer buat
nutup mata. Hadeeeeeeh, kontan saja tanpa kredit atau angsuran, saya ngakak
guling-guling. Yessss, kosakatanya tambah lageeeee
Sayang, ibarat pepatah tak ada pesta yang tak usai...acara
baksos kamipun telah sampai dipenghujung acara. Karenahari mulai gelap. Kami
pamit pulang. Seandainya kami punya waktu yang lebih lama dari ini.....
Semoga yang sedikit itu bisa menjadi berkah bagi semua.
Tetap senyum dan semangat adik-adik lereng merapi, karna kita takkan rapuh
hanya karena bencana. Tetap gantungkan mimpi kita diawan. Agar selalu tampak
ketika kita menapak cita-cita. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar